Legenda kesongo erat kaitannya dengan cerita Aji Saka dan Jaka Linglung. Kita bisa memulai cerita dari Jaka Linglung yang mengaku anak Aji Saka yang merupakan raja kerajaan Medhangkamulan. Cerita mengenai kelahiran Jaka Linglung dan cerita Aji Saka dapat dibaca di cerita lain. Jaka Linglung sendiri berwujud ular, oleh karena itu Aji Saka enggan mengakui Jaka Linglung sebagai putranya. Akan tetapi hal ini tidak dikatakan secara langsung bahwa Aji Saka enggan mengakui Jaka Linglung sebagai putranya. Maka dari itu Aji Saka menolak secara halus dengan mengajukan syarat kepada Jaka Linglung. Syarat dari Aji Saka itu adalah untuk menumpas Bajul Putih (siluman buaya) yang menebar terror di pantai selatan Jawa. Bajul Putih sendiri merupakan jelmaan Dewata Cengkar yang merupakan musuh Aji Saka di masa lalu.
Berangkatlah Jaka Linglung untuk
memenuhi syarat yang diajukan oleh Aji Saka.singkat cerita bertarunglah Jaka
Linglung dengan Bajul Putih. Dalam pertempuran itu Jaka Linglung berhasil
membunuh Bajul Putih dan membawa kepalanya kepada Aji Saka.
Ada cerita yang menyebutkan bahwa
Aji Saka langsung mengajukan syarat kedua. Sementara itu di sisi lain ada yang
menyebutkan bahwa Aji Saka sudah mengakui Jaka Linglung sebagai anaknya dan
Jaka Linglung diijinkan tinggal di kerajaan Medhangkamulan.
Setelah tinggal di kerajaan
medhangkamulan karena Jaka Linglung berwujud ular maka makanannya sendiri
adalah unggas atau hewan ternak. Pada mulanya tidak terlalu sering, tapi
seiring dengan berjalannya waktu karena tubuh Jaka Linglung yang semakin besar
dan porsi makannya semakin banyak. Hamper setiap hari ada penduduk yang
melaporkan kepada Aji Saka bahwa ternak mereka dimakan oleh Jaka Linglung. Hal ini
membuat penduduk resah dan tidak tentram.
Karena Aji Saka adalah seorang
Raja maka sudah sewajarnya dia memperhatikan rakyatnya. Dikarenakan laporan
warga tersebut Aji Saka memanggil Jaka Linglung "Wahai putraku Jaka
Linglung, akhir-akhir ini kamu telah membuat masyarakat Medhangkamulan resah,
karena ternak mereka kamu makan". "Sebagai hukuman atas perbuatanmu,
aku perintahkan engkau bertapa di hutan, dan jangan makan apapun
kecuali mangsa itu datang sendiri" demikian perintah Aji Saka. Mendengar
hal itu dan demi menunjukkan bhakti kepada orang tuanya Jaka Linglung segera
melaksanakannya. Jaka Linglung berangkat bertapa di hutan.
Jaka Linglung mematuhi segala
perintah Aji Saka dengan bertapa di hutan dan tidak makan apa-apa kecuali jika
mangsa itu datang sendiri. Hari berganti hari, bulan berganti bulan, dan tahun
berganti tahun Jaka Linglung masih melaksanakan perintah Aji Saja untuk bertapa
di hutan. Tubuhnya yang besar dan karena telah lama dia bertapa, sampai
akhirnya menyerupai goa. Ada yang mengatakan bahwa Jaka Linglung bertapa dan
membuka mulutnya berlangsung hingga ratusan tahun.
Lalu pada suatu hari dikisahkan
ada 10 anak sedang menggembala kambing. Cuaca secara tidak terduga berubah awan
menjadi gelap dan turun hujan deras disertai petir. Meskipun telah sebagian
terlanjur kebasahan anak-anak itu mencari tempat berteduh. Secara tidak sengaja
anak itu menemukan sebuah goa. 10 anak gembala itu pun berteduh di sana. Ada satu
anak dari sepuluh anak tersebut menderita penyakit kulit(gundhik), karena basah
terkena hujan penyakit kulit itu menimbulkan bau anyir. Oleh Sembilan anak
lainnya anak itu diusir dari dalam goa karena baunya yang mengganggu anak
lainnya. Karena tidak bisa melawan anak itu keluar dari goa. Tak lama setelah
dia keluar dari goa, secara tiba-tiba goa itu menutup. Ternyata goa itu adalah
Jaka Linglung yang berwujud ular besar. Anak itu lalu lari demi menyelamatkan
diri dan mengabarkan kepada penduduk desa tentang peristiwa itu.
Untuk memperingati peristiwa itu,
tempat hilangnya Sembilan anak penggembala kambing itu dinamakan pesongo (kesongo).
Kesongo sekarang masuk wilayah Desa Gabusan, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora,
Jawa Tengah. Sekarang kesongo menjadi tempat wisata yang terletak di area
perhutani KPH Randublatung berada di sebelah utara Desa Gabusan kurang lebih
1,5 KM dari Dukuh Sucen Desa Gabusan.
0 Comments:
Post a Comment