Nov 6, 2023

Ini Sebabnya ada Mitos Orang Cepu Dilarang ke Gunung Lawu

Tahukah kamu? Selama ini ada mitos bahwa orang Cepu dilarang naik ke Gunung Lawu. Ternyata ada alasan khusus kenapa ada mitos bahwa orang-rang Cepu-Bojonegoro dilarang mendaki ke Gunung Lawu. Jadi apa alasannya?
Gunung Lawu dianggap sebagai salah satu tempat yang memiliki kekuatan spiritual yang cukup tinggi. Konon, Gunung Lawu menyimpan banyak cerita dan berhubungan dengan Raja Majapahit yakni Prabu Brawijaya V.
Prabu Brawijaya V
Prabu Brawijaya V


Dulu, dikisahkan bahwa Prabu Brawijaya V yang merupakan Raja Kerajaan Majapahit pada sekitar tahun 1400 yang merupakan masa-masa akhir Kerajaan Majapahit. Kerajaan Majapahit pada masa itu telah mengalami pasang surut pemerintahan. Putra Prabu Brawijaya V yang bergelar Raden Patah telah mendirikan Kerajaan Isalm pertama di Jawa yakni Kerajaan Demak. Pada waktu itu Raja Brawijaya V gagal membujuk Raden Patah untuk kembali ke kerajaannya dan menolak untuk menjadikan Kerajaan Demak sebagai bawahan Kerajaan Majapahit.
Pada waktu itu terjadi pemberontakan dari menantu Prabu Brawijaya V sendiri, Prabu Brawijaya terpaksa pindah ke Demak. Raden Patah bermaksud mengajak ayahnya untuk memeluk Islam, akan tetapi Prabu Brawijaya menolaknya. Oleh karena tidak ingin untuk terus berselisih dengan anaknya sendiri sehingga Prabu Brawijaya bersama pengikutnya berpindah dan melarikan diri ke daerah Karanganyar. Akan tetapi dalam perjalanannya ini Prabu Brawijaya dan pengikutnya dikejar-kejar oleh Adipati Cepu bersama dengan pasukannya. Pengejaran itu pada akhirnya tidak berhasil untuk menangkap Prabu Brawijaya V yang berhasil mengasingkan diri ke puncak Gunung Lawu.
Singkat cerita, karena geram dengan pengejaran yang dilakukan oleh Adipati Cepu dan pasukannya, Prabu Brawijaya V bersumpah bahwa jika ada keturunan Adpiati Cepu atau orang Cepu yang ke Gunung Lawu akan celaka atau mati di Gunung Lawu.
Itulah penyebab mitos orang Cepu atau keturunan Adipati Cepu dilarang untuk mendaki ke Gunung Lawu.

Dec 25, 2021

Jadwal dan Harga Tiket Dari dan Ke Bandara Ngloram Blora

Bandara Ngloram, Kabupaten Blora diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo pada Jumat (17/12/21). Bandara ini secara resmi diresmikan dengan nama Bandar Ngloram Blora, ini sekaligus menjawab desas desus sebelumnya bahwa Bandara akan dinamai dengan nama Presiden RI keempat Abdurrahman Wahid, tapi sepertinya urung dilakukan.

Bandara Ngloram Blora

Gambar : Bandara Ngloram Blora


Pembangunan Bandara Ngloram sendiri telah dimulai sejak tahun 2019. Menurut informasi dari situs resmi pemerintah daerah Kabupaten Blora bahwa Bandara telah diimpikan sejak tahun 1971. Menurut Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang mengatakan “Alhamdulillah Ngloram yang sudah jadi mimpi sejak tahun 1971,hari ini diresmikan oleh Presiden,” pada Jumat(17/12/21) pada saat mendampingi Presiden dalam peresmian Bandara Ngloram.

Keberadaan Bandara di Blora diharapkan dapat membangkitkan perekonomian dan investasi di wilayah yang ada di sekitar Bandara. Akan tetapi berapa harga tiket dan bagaimana jadwalnya Bandara Ngloram Blora ini?

Bandara Ngloram Blora baru melayani satu rute yakni Blora-Jakarta (Bandara Internasional Halim Perdasakusuma). Dilayani oleh maskapai Ciitilink, keberangkatan hanya dua kali dalam satu minggu yakni hari Senin dan hari Jumat. Keberangkatan dari Jakarta pukul 09.45, sementara keberangkatan dari Blora pukul 11.40 WIB. Sementara itu untuk menuju ke kota lainnya harus transit ke Bandara Internasional Halim Perdanakusuma.

Harga tiket sendiri berkisar di harga Rp.750.000,00. Diakses pada 24 Desember 2021 berikut harga tiket dari dan ke Bandara Ngloram Blora dari berbagai situs online.

Traveloka.com = Rp.739.900,00 (Jakarta-Blora) Rp.744.900,00 (Blora-Jakarta).

Tiket.com = Rp.750.400,00 (Jakarta-Cepu) Rp.750.400,00 (Cepu-Jakarta)

Book.citilink.co.id = Rp.750.400,00

Hal yang perlu diperhatikan bahwa tidak semua situs menggunakan nama Blora, ada juga yang menggunakan nama Cepu. Jadi bisa menggunakan kata kunci Cepu apabila kata kunci Blora tidak ditemukan.

 

Oct 28, 2021

Launching Penerbangan Pertama Bandara Ngloram Batal

Setelah sebelumnya dikabarkan akan melakukan launching penerbangan pertama ke Bandara Ngloram Blora pada tanggal 29 Oktober 2021 kini dipastikan batal. Keputusan ini diambil oleh maskapai CItilink dikarenakan beberapa factor, salah satunya adanya keputusan pemerintah untuk menggunakan tes PCR dalam penerbangan.

Foto : Ig @_infoblora


Dalam keterangannya pada Rabu (27/10) seperti dikutip dari gatra.com Bupati Blora mengatakan “29 ditunda dulu karena memang belum siap dari mereka (Citilink),” pembatalan launching penerbangan perdana ini selain factor PCR, Bupati juga tidak menginginkan kejadian seperti di Bandara Jenderal Soedirman terjadi di Blora.

“Memang alasannya logis karena persoalan PCR. Citilink masih berhitung kalau dilaunching sekarang nanti justru seperti Bandara Jenderal Besar Sudirman,”

"Kita belajar dari Kertajati dan Jendral Besar Sudirman. Ini saya harap jadi succes story' tidak malah mangkrak,”

Dalam keterangan lebih lanjut Bupati menjelaskan bahwa sebenarnya Bandara sudah siap, penundaan launching penerbangan pertama ini karena belum siapnya dari maskapai. Dari sumber yang sama dalam penjelasannya Bupati mengungkapkan, "Kalau Bandara sudah siap. Kita sudah nagih terus. Karena memang harapan masyarakat untuk ini cukup besar. Kita sudah programkan isi penumpangnya nanti kayak apa,”

Sepertinya masyarakat Blora harus lebih bersabar untuk mencoba penerbangan langsung menuju dan dari Blora. Belum diketahui kabar selanjutnya mengenai kapan penerbangan pertama akan dilakukan.