Dec 14, 2022

Makna Logo/Lambang Daerah Jawa Tengah

Logo Jawa Tengah memiliki bentuk yang khas dan sebagai identitas Jawa Tengah. Di pembahasan kali ini kami akan membahas makna dari logo Jawa Tengah. Logo Jawa Tengah sebagai lambang berbentuk Kundi Amerta dengan bentuk dasar segi lima (dengan satu sudut di atas sebagai puncak), berpelisir kuning emas dan berlukiskan dari bawah ke atas. Lambang atau Logo Jawa Tengah secara umum terdiri dari atas tiga bagian yakni : a. Daun Lambang Daerah; b. Nama Daerah, dan c. Pengapit Lambang Daerah.



Gambar bentuk dasar segi lima (Kundi Amerta melambangkan dasar falsafah Negara, yakni Pancasila) di dalamnya ada berbagai macam isi, yakni :

Laut berwarna biru dan bergelombang tiga berwarna putih melambangkan kehidupan masyarakat di Jawa Tengah;

Candi Borobudur (bagian teratas) terlukis dalam gambar bayangan (silhuouet) melambangkan Daya cipta yang besar, tradisi yang baik dan nilai-nilai kebudayaan yang khas dari rakyat Jawa Tengah, dengan 7 buah stupa(diantaranya 1 stupa induk di tengah), seluruhnya berwarna hitam dengan pelisir putih;

Gunung kembar berwarna kuning emas dan berlatar belakang hijau mempunyai arti idiil bersatunya rakyat dan Pemerintah Daerah; perpaduan antara Laut dan Gunung Kembar dengan latar belakangnya yang hijau menggambarkan keadaan alamiah daerah Jawa Tengah dengan bermacam-macam kekayaan alamnya sebagai kehidupan dan penghidupan rakyat Jawa Tengah.

Di tengahnya ada sebuah bambu runcing berwarna kuning emas dan beruas delapan ini melambangkan kepahlawanan dan kesatriaan rakyat Jawa Tengah;

Di atas sebuah bintang bersudut lima berwarna kuning emas, ini disebut juga “Nur Cahya” melambangkan kepercayaan keTuhanan Yang Maha Esa dari rakyat Jawa Tengah;

Umbul-umbul Merah Putih melingkar menutup bagian atas bentuk Kundi Amerta melambangkan daerah Jawa Tengah sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, tepi atas dan kedua ujung umbul-umbul berikal 8 bergaya motif ikal dari wayang kulit.

Nama Jawa Tengah ditulis dengan huruf latin berwarna hitam di atas dasar berbentuk lapik ( dalam bahasa jawa disebut tatakan) Kundi Amerta dan berwarna kombinasi kuning emas/merah.

Di sampingnya di apit sebelah kiri setangkai bulir padi berbiji 17 dan berwarna kuning emas, sebelah kanan setangkai ranting kapas berdaun berwarna hijau dan berbuah 5 yang sedang merekah berwarna putih yang melambangkan kemakmuran rakyat Jawa Tengah dan berdaun kelopak kuning emas, digambar (distilit) menurut gaya motif ikal dari wayang kulit.

Perlambangan perpaduan antara Bintang, Padi dan Kapas melambangkan hari depan rakyat Jawa Tengah menuju ke Masyarakat Adil dan Makmur yang diridhoi oleh Tuhan Yang Maha Esa;

Perpaduan antara bulir padi yang berbiji 17, bamboo runcing yang beruas 8 serta ranting kapas yang berdaun 4 dan berbuah 5 merupakan rangkaian angka-angka yang mewujudkan saat yang bersejarah serta keramat 17 Agustus 1945.

Setuap warna-warna yang dipakai dalam lambang daerah Jawa Tengah juga memiliki makna-maknanya sendiri, ini sesuai dengan penggunaannya untuk motif-motif yang bersangkutan adalah

Putih berarti kejujuran/kesucian;

Kuning (emas) berarti keluhuran/keagungan/kemuliaan/kekayaan;

Merah berarti keberanian;

Hijau berarti kemakmuran;

Hitam berarti keabadian/keteguhan.

Di dalamnya juga ada motto daerah yakni “Prasetya Ulah Sakti Bhakti Praja”. Jika diartikan setiap kata Prasetya-Janji, Ulah-Krida/Berkarya/Bekerja, Sakti-Ampuh/Tangguh/Kuat lahir batin, Bhakti-Ketaatan disertai kesadaran, Praja-Negara. Artinya rakyat Jawa Tengah berjanji (prasetya) untuk bekerja keras (ulah) guna membangun manusia dan masyarakat Jawa Tengah yang kuat lahir batin (sakti) guna berbakti (Bhakti) kepada Negara (praja) dan Bangsa..

Itulah makna logo/lambang daerah Jawa Tengah.

May 15, 2022

Arti dan Makna Logo/Lambang Daerah Kabupaten Blora

Setiap daerah memiliki logo sendiri sebagai identitas daerah masing-masing. Begitu juga dengan Kabupaten Blora. logo Blora dengan sasanti daerah Blora yang berbunyi “Cacana Jaya Kerta Bumi” artinya merupakan tempat (arena, medan) kejayaan, kemakmuran dan kedamaian yang langgeng. Dengan kata lain dapat dikatakan Bumi Kabupaten Blora mengandung kekayaan alamiah yang besar, yang dapat meninkatkan kesejahteraan rakyat, dengan syarat harus berani bekerja keras (makarya).

Lambang daerah Blora atau logo Blora sendiri terdiri dari Cupu Manik (Hasta Gina), Gunung Kembar, Pohon enam batang berwarna hijau berpadu dengan menara minyak berwarna putih, Sungai, Trisula, Lingkaran berwarna kuning emas, Kala Makara, Bintang sudut lima berwarna kuning emas, padi dan kapas, dan sasanti daerah yang berbunyi “Cacana Jaya Kerta Bumi” yang telah dibahas di depan.

Logo Daerah Kabupaten Blora

Logo Daerah Kabupaten Blora



Cupu Manik (Hasta Gina) yang berbentuk segi lima ini melambangkan dasar falsafah Negara Indonesia yakni Pancasila.

Gunung Kembar dalam lambang ini bermakna kesetiaan rakyat daerah Kabupaten Blora terhadap pemerintahan Republik Indonesia. Kecintaan rakyat Daerah Kabupaten Blora terhadap daerahnya. Ini juga melambangkan lokasi daerah Kabupaten Blora.

Pohon enam batang berwarna hijau berpadu dengan menara minyak berwarna putih, melambangkan kekayaan utama daerah Kabupaten Blora. yang bisa diartikan sebagai kekayaan alam hutan yang luas dan lokasi kilang minyak yang besar di Indonesia.

Sungai, (Lusi dan Bengawan Solo) dilukiskan dengan dua jalur bergelombang dan berwarna biru. Air sebagai makna kehidupan dan kemakmuran, sungai ini melambangkan penyaluran usaha-usaha peningkatan kesejahteraan rakyat. Ini menggambarkan pula bahwa kemakmuran daerah Kabupaten Blora antara lain tergantung pada pemanfaatan air.

Trisula,trisula bertangkai merah dan berwarna putih memiliki makna jiwa kepahlawanan rakyat Daerah Kabupaten Blora, berani bekerja, berani berkorban, dan berani menghadapi kesulitan yang ketiganya berlandaskan itikad baik.

Lingkaran berwarna kuning emas, melambangkan sebagai kesatuan dan kedaulatan tekad rakyat Daerah Kabupaten Blora.

Kala Makara, sebagai lambang Kebudayaan dan kesenian daerah rakyat daerah Kabupaten Blora.

Bintang Sudut Lima Berwarna Kuning Emas sebagai lambang segala yang paling tinggi (Tuhan Yang Maha Esa) dan harus diagungkan demi keselamatan rakyat lahir dan batin.

Padi dan Kapas sebagai motif dwi tunggal bermakna lambang kemakmuran. Padi dan Kapas ini terdiri dari 17 bulir padi dan 8 buah kapas yang dapat dimaknai sebagai kecintaan rakyat untuk bersama-sama mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila, sesuai dengan semangat kemerdekaan Republik Indonesia.

Sasanti Daerah yang berbunyi "Cacana Jaya Kerta Bhumi" yang bermakna tempat(arena, medan) kejayaan, kemakmuran, dan kedamaian yang langgeng.

Demikianlah makna logo/lambang daerah Kabupaten Blora dengan referensi utama dari situs resmi pemerintah daerah Kabupaten Blora blorakab.go.id