Semar adalah salah satu
pewayangan dalam Mahabharata universe. Semar
merupakan salah satu Punakawan yang terdiri dari 4 tokoh bersama dengan Gareng,
Petruk, dan Bagong. Tokoh Semar terkenal dengan kata-kata bijak atau pitutur
luhur. Punakawan adalah tokoh yang tugasnya untuk membantu, melayani para ksatria
Pandawa. Semar juga Punakawan yang bertindak tidak hanya sebagai pengasuh
melainkan juga sebagai penasehat para ksatria Pandawa.
 |
Semar Punakawan |
Semar juga merupakan abdi dalem
dari Sahadewa, yang merupakan anggota keluarga Pandawa. Semar bertindak sebagai
penghibur, tidak hanya sebagai itu Semar juga sering memberikan nasehat. Bahkan
konon Semar bukan rakyat jelata biasa, melainkan penjelmaan dari Batara Ismaya,
kakak dari Batara Guru, raja para dewa yang sakti dan banyak disegani.
Berikut ini adalah beberapa
kutipan, petuah, kata-kata bijak atau pitutur luhur dari Semar.
Padha gulangan ing kalbu. Ing sasmita
amrip lantip. Aja pijer mangan nendra. Ing kaprawiran den kesthi, pesunen
sarinira, sudanen dhahar lan guling.
Yang artinya kurang lebih :
latihlah hatimu, tentang suara hati agar kamu bisa menjadi ahli. Jangan terlalu
banyak dan santai, tentang sifat perwiraan, agar menjadi cita-cita. Ambilah intisarinya.
Kurangilah makan dan minum.
Alaning liyan denandhar. Ing
beciking liyan dipunsimpen. Becike dewe gununggung. Kinarya pasamuwan. Nora
ngrasa alane dhewe ngendhungkur. Wong kang mangkono wateknya. Nora pantes
denpedhaki.
Yang artinya kurang lebih : Kejelekan
orang lain disebarkan. Kebaikan orang lain dirahasiakan. Kebaikan diri sendiri
dibesar-besarkan, dibuat cerita dalam suatu jamuan. Tidak merasa kejelekan diri
sendiri sangat banyak. Orang yang memiliki perangai seperti itu tidak pantas
untuk didekati.
Amenangi jaman edan. Ewuh aya ing
pambudi. Milu edan ora tahan. Yen tan milu anglakoni. Boya kaduman melik.
Kaliren wekasanipun. Ndilalah karsa Allah. Begja-begjane kang lali. Luwih begja
kang eling lawan waspada.
Yang artinya kurang lebih :
Mengalami hidup pada jaman yang tidak menentu memang sangat repot. Mau ikut
arus namun hati tidak sampai. Kalau tidak ikut, tidak akan kebagian apa-apa.
Akhirnya malah kelaparan, namun hal itu sudah menjadi kehendak Tuhan. Bagiamana
sangat beruntungnya orang-orang yang " lupa " masih beruntunglah
orang yang selalu "ingat" dan "waspada".
Den ararah pangarahing ati.
Pira-pira wus tekan mejana. Gliyak-gliyak yen ing tembe. Bisa lestari maju.
Marma kudu den kawekani. Golek dalan kang padhang. Aja grusa-grusu. Elinga
basane ana. Alon-alon yen kalakon kang kinapti. Yekti sewu nugraha. ( Serat
pepeling lan pamrayoga )
Yang artinya kurang lebih : Usahakan
dalam hati. Cukupkanlah kita dalam taraf wajar. Berjalanlah pelan-pelan yang
pada akhirnya dapat terus maju. Maka harus bisa mengendalikan diri, mencapai
jalan terang. Jangan terburu-buru. Ingatlah selalu pada peribahasa, biar lambat
asal selamat dan sampai yang dituju. Yakni seribu anugerah.
Nuladha laku utama, tumrape wong
tanah Jawi. Wong agung ing ngeksiganda. Panembahan Senopati. Kepati amarsudi.
Sudane hawa lan nepsu. Pinepsu tapa brata. Tanapi ing siyang ratri. Amamangun
karyenak tyasing sesama.
Yang artinya kurang lebih : Contohlah
perilaku yang utama. Bagi orang Jawa. Orang yang besar dari Ngeksidana (Mataram).
Panembahan Senopati yang tekun, mengurangi hawa nafsu dengan jalan prihatin (bertapa),
serta siang malam, selallu berkarya membuat hati tenteram bagi sesama (kasih sayang).
Barang karya den waspadeng urip.
Lan wewekas iku kang kinarya. Anengani prayogane. Kadya ta sira ndulu. Ing
sasotya nawa retna. Awit kepengen sira. Ing tyas kudu-kudu. Tengahana ing
prayoga. Wekasane yen tan kadugi ing regi. Temah karya malarat.
Yang artinya kurang lebih : Menjalani
hidup itu harus selalu waspada, dalam segala tindakan. Pesanku seyogyanya
pakailah segala sesuatu itu yang sedang. Misalkan engkau melihat permata yang
sangat bagus, karena engkau menginginkannya maka hatimu mendesak terus ( untuk
memilikinya ). Ambillah tengah-tengahnya, sehingga nanti apabila engkau tidak
mampu membayar karena harganya tinggi, engkau tidak jatuh miskin.
- Nadyan Silih Sidhekah, Lamun Ora Lawan Eklasing Ati
Nadyan silih sidhekah, lamun ora
lawan eklasing ati. Arane mung isin mundur. Kudu weweh-wewehan. Weh rekasa kang
kapeksa melu-melu. Kelu ombyake kang bisa. Kang compleng ambrebes mili.
Yang artinya kurang lebih : Meski sering bersedekah, tapi tidak dengan namanya
masih dikatakan mundur. Harus saling memberi. Yang miskin terpaksa ikut,
mengikuti pengaruh yang mampu, si miskin menangis dalam hati.
- Laku Prihatin Untuk Mendapatkan
Keberkahan Hidup
Wataking wong cegah nendra.
Kasinungan lepas budi. Wataking wong cegah sega. Teguh pikantukireki. Wataking
cegah warih. Tawa ing wisa wong iku. Yeku yen sira seya. Mangkana pahalaneki.
Pan wong tapa tinemu sabarang sedya.
Yang artinya kurang lebih : Watak
orang yang gemar mencegah tidur, akan mendapat mendapat kemampuan berbudi
lapang. Sedangkan watak sesorang yang mengurangi makan, akan mempeoleh kekuatan
lahir dan batin. Mencegah air akan mendatangkan watak atau kemampuan tubuh
untuk tawar dari bisa. Hal-hal semacam itu, jika memang engkau kehendaki, akan
demikian itulah pahalanya. Bukankah petapa itu selalu berhasil mencapai keinginannya?
- Aja Adigang, Adigung, Adiguna
Ana pacopanipun. Adiguna,
adigang, adigung. Pan adigang kidang adigung pan esthi. Adiguna ula iku. Telu
pisan mati sampyoh.
Yang artinya kurang lebih : Ada
ucapan yang mangatakan, adiguna (mengandalkan kesaktiannya), adigang (mengandalkan
kelincahannya) adigung (mengandalkan kekuatannya).
- Perbuatan Baik Terawa Sulit
Sebelum Dijalankan
Panggawe becik puniku. Gampang
yen wus den lakoni. Angel yen durung kalakyan. Arasa-arasen nglakoni. Tur iku den
lakonana. Mapangati badaneki
Yang artinya kurang
lebih : Perbuatan baik itu, mudah jika sudah dijalankan. Sulit apabila belum
dilaksanakan, karena malas untuk memulainya, namun jika dijalankan, akan
bermanfaat bagi diri sendiri.