Simak Jadwalnya! UIN Semarang Buka Jalur Prestasi

Kabar gembira bagi pelajar di seluruh Indonesia, tak terkecuali pelajar dari Blora. Universitas Islam Negeri(UIN) Walisongo Semarang membuka jalur prestasi. Jalur ini adalah jalur tanpa tes tertulis, seperti dikutip dari detik.com Dr.Arief Budiman, M.Ag, Ketua Penerimaan Mahasiswa Baru mengatakan, “Jika ada tes, itu adalah tes wawancara untuk mengkonfirmasi data dengan prestasi yang diperoleh,”.

Jalur ini dibuka dari 1 Maret 2022 hingga 22 April 2022. Adapun dibagi menjadi 2 kategori yakni prestasi akademik dan prestasi non akademik.

Syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam Prestasi akademik

Siswa kelas terakhir pada tahun 2022 dari SMA/MA/SMK/MAK/Pesantren Mu’adalah/Pendidikan Diniyah Formal Ulya atau yang setara.
Berasal dari sekolah/madrasah/pesantren muadalah/Pendidikan Diniyah Formal Ulya yang terakreditasi A.
Memiliki nilai rata-rata rapor per semester di atas 70 (Skala 100) atau rata-rata 7 (skala 10).
Tidak pernah tinggal kelas
Tidak ada nilai yang dibawah KKM sejak semester 1 s.d 5.
Surat keterangan peringkat 10 (sepuluh) terbaik sekolah yang ditandatangani oleh kepala sekolah

Sementara untuk Prestasi Non Akademik

Lulusan 3 tahun terakhir (2020, 2021 dan 2022) dari SMA/MA/SMK/MAK/ Pesantren Mu’adalah/Pendidikan Diniyah Formal Ulya atau yang setara.
Memiliki nilai rata-rata rapor per semester 70 (Skala 100).
Tidak pernah tinggal kelas
Tidak ada nilai yang dibawah KKM sejak semester 1 s.d 5 (bagi lulusan tahun 2022) dan semester 1 s.d 6 (bagi lulusan tahun 2020 dan 2021).
Bagi yang memiliki prestasi kejuaraan, dibuktikan dengan piagam atau sertifikat Juara 1, 2 dan 3 (memperoleh piala atau medali emas, perak, atau perunggu) minimal tingkat provinsi dalam bidang olahraga, seni, olimpiade bidang studi, lomba bidang keagamaan, dan/atau prestasi ekstrakurikuler yang diperoleh selama duduk di SMA/MA/SMK/MAK/Pesantren Mu’adalah/Pendidikan Diniyah Formal Ulya atau yang setara.
Bagi yang memiliki keahlian/kemampuan luar biasa dibuktikan dengan sertifikat atau surat keterangan dari lembaga. Contoh: Hafal Al-Qur’an 30 juz, kemampuan baca kitab kuning, penemuan teknologi tepat guna, dan lain-lain.
Mempunyai kartu Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).